Miralem Pjanic menantikan kehadiran bomber Napoli sekaligus topskor Serie A Italia musim lalu, Gonzalo Higuain, di klub barunya, Juventus.

Pemain berusia 26 tahun itu juga mengaku takkan terkejut jika akhirnya Higuain malah bergabung ke Juve, dibanding Arsenal dan Manchester United, seperti yang dirumorkan.

Seperti diketahui, kabar terakhir menyebut Juve siap menyerobot transfer El Pipita yang ingin hijrah dari Napoli.

"Jika Juve menginginkan Higuain dan akhirnya membelinya, hal itu takkan mengejutkan saya," tutur Pjanic, seperti dikutip Football Italia.

"Juve selalu memastikan pemain-pemain macam itu hijrah ke sini. Mereka selalu memastikan untuk bisa memenangkan segalanya, setiap pemain ingin memenangkan trofi di klub ini. Mereka bekerja dengan sangat baik untuk mewujudkan hal tersebut.

"Semua pemain yang datang ke sini takkan mengejutkan saya, mereka akan melakukan segalanya untuk memperkuat klub ini," pungkasnya.


Setelah masa pinjaman dari Milan berakhir, Torres diikat kontrak jangka pendek oleh Los Rojiblancos

Nasib Fernando Torres di Atletico Madrid akhirnya menemui kejelasan setelah ia menandatangani kontrak satu tahun menyusul habisnya masa pinjaman dari AC Milan.

Torres gabung Los Colchoneros dengan status pinjaman 18 bulan dari Milan pada Januari 2015, namun ia hanya mencetak enam gol dalam 27 penampilan sebelum pengujung musim 2014/15.

Di musim berikutnya, striker Spanyol ini juga masih mengalami kesulitan, namun setelah paceklik gol selama empat bulan, ia membukukan gol ke-100 untuk klub masa kecil dalam kemenangan 3-1 atas Eibar pada Februari silam.

“Saya senang melanjutkan karier di rumah, satu-satunya tempat yang saya inginkan, dan ini akhirnya menjadi kenyataan,” kata Torres kepada laman resmi Atletico.

“Saya senang berada di sini. Saya tidak pernah ragu tentang di mana saya ingin berada selama proses yang kita tidak tahu apa yang sedang terjadi dan, pada akhirnya, yang terpenting adalah saya meraih yang saya harapkan.”

Pemain kelahiran 32 tahun ini memainkan peran penting kala Atletico memberikan tekanan kepada Barcelona dalam persaingan La Liga dan membantu tim menembus final Liga Champions, meski akhirnya kalah dari rival sekota Real Madrid.

Sementara itu, direktur olahraga Jose Luis Caminero menyatakan kegembiraan setelah mempertahankan sang pemain, yang menurutnya menjadi panutan bagi pemain muda di klub.

“Ini kabar baik untuk semua orang, karena Fernando adalah bagian dari keluarga ini dan semua fans Atletico senang ia terus bersama kami,” papar Cameniro.

“Ia sangat mengenal klub ini dan panutan untuk semua rekan setim. Pemain yang latihan di akademi kami memiliki model untuk diikuti dan ia selalu memiliki saran bagus untuk mereka.

“Ia pria dengan pengalaman luar biasa, biasa memenangkan titel dan bersaing di level tertinggi.”

Dua pebalap tim Pertamina Campos Racing, yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia, Muhammad Sean Gelael dan Mitch Evans akan berupaya keras mendapatkan hasil kualifikasi yang bagus untuk balapan GP2 yang akan berlangsung di sirkuit Monako pada hari Jumat dan Sabtu pekan ini. Hasil kualifikasi menjadi krusial karena balapan di Monako punya tantangan besar dalam menyusul pebalap lain dengan karakter sirkuit jalan raya yang sempit dan tak memberikan toleransi kesalahan sekecil apa pun.

"Kalau di sirkuit Catalunya pebalap punya kesempatan banyak menyalip mobil lain, di Monako akan sangat sulit sekali. Ruang untuk menyalip sangat sempit. Kita juga harus konsentrasi penuh karena di sini sama sekali tidak boleh membuat kesalahan sekecil apa pun," kata Evans yang sudah tiga kali naik podium pada balapan GP2 musim-musim sebelumnya.

Sementara itu Sean menilai, strategi pit stop untuk balapan feature juga akan sangat krusial. Momennya harus tepat untuk menentukan kapan masuk pit. Kita juga tidak boleh kehilangan banyak waktu saat pergantian ban karena nantinya bisa terhambat di belakang mobil lain saat kita kembali ke lintasan, kata Sean, yang musim lalu finis di posisi ke delapan di sirkuit Monako pada balapan World Series Renault 3.5.

Dibanding sirkuit lainnya, lintasan balap di Monte Carlo memang paling menantang. Sudah menjadi pemandangan umum jika mobil pengaman atau safety car masuk lintasan atau balapan dihentikan karena adanya kecelakaan antar pebalap. Sirkuit sepanjang 3,340 kilometer ini memiliki tikungan tajam berkecepatan rendah.

Setidaknya ada tiga titik dimana para pebalap bisa menyalip pebalap lain. Pertama di tikungan Sainte Devote yang menanjak dan berikutnya di tikungan hairpin Grand Hotel yang tajam. Kesempatan lainnya yakni saat pebalap mencapai puncak kecepatan tertinggi setelah melewati terowongan jelang chicane. Namun, pebalap dituntut konsentrasi yang tinggi karena selain lintasannya sempit, permukaan trek sirkuit juga cukup bergelombang.

Yang menarik, pada balapan di Monako, tim akan disediakan ban berkompon soft dan supersoft. Selain itu, untuk mengurangi kepadatan dan potensi kecelakaan pada babak kualifikasi untuk memperebutkan posisi start, penyelenggara GP2 membagi pebalap dalam dua grup yang setiap grup terdiri dari 11 pebalap. Grup pertama perserta dengan nomor mobil genap, sedangkan grup kedua dengan nomor mobil ganjil.

Sementara itu dua pebalap yang juga didukung Jagonya KFC Indonesia, Philo Paz Patrick Armand dan Antonio Giovinazzi juga bertekad mendapatkan hasil yang lebih bagus di Monako. Keduanya juga akan berjuang mencari posisi yang bagus pada babak kualifikasi nanti. Philo yang tergabung di tim Trident Racing dua pekan lalu dua kali gagal menyelesaikan lomba karena mobilnya bermasalah. Sementara Giovinazzi juga gagal mendapatkan poin setelah mendapat hukuman penurunan posisi akibat terlibat insiden dengan Raffaele Marciello di race pertama dan menabrak Sean di race kedua.

"Saya cuma berharap kali ini mobil saya tidak bermasalah lagi. Evaluasi sudah dilakukan oleh tim dan persiapan sudah bagus. Fokus pertama tentu di babak kualifikasi," kata Philo, pebalap Indonesia yang musim lalu juga tampil di World Series Renault bersama Sean dan berhasil mendapat satu poin di sirkuit Monako.

Bagi Sean dan Philo balapan GP2 kali ini merupakan musim penuh pertama mereka. Musim ini menjadi pembelajaran pertama mereka untuk mematangkan diri dan menambah jam terbang sebagai pebalap kursi tunggal. Ajang GP2 berada setingkat di bawah Formula 1. Dengan demikian, jalan mereka ke balapan paling prestisius itu sudah sangat dekat. Balapan GP2 juga sangat dinanti penggemar balap di dunia. Setiap tahunnya, lebih dari 100 juta pasang mata menyaksikan balapan ini.